JISUMH.COM – Kabar mengejutkan datang dari industri hiburan Korea Selatan setelah Ketua HYBE, Bang Si Hyuk, resmi dikenakan larangan bepergian ke luar negeri.

Larangan ini diberlakukan oleh Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul karena dugaan pelanggaran Capital Markets Act terkait manipulasi penjualan saham.

Menurut laporan MBN pada 1 Oktober, Bang Si Hyuk diduga melakukan penipuan terhadap investor lama HYBE pada tahun 2019.

Saat itu, ia disebut menyampaikan bahwa tidak ada rencana untuk melakukan initial public offering (IPO), namun kemudian menjual saham mereka ke special purpose company (SPC) yang didirikan melalui dana ekuitas swasta milik eksekutif HYBE.

Investor lama yang mempercayai pernyataan Bang Si Hyuk akhirnya melepas saham mereka. Namun, otoritas keuangan Korea meyakini bahwa HYBE sebenarnya sudah menjalani tahap awal persiapan IPO pada saat itu.

Hal inilah yang memicu dugaan kuat bahwa ada unsur kebohongan untuk keuntungan pribadi.

Setelah proses IPO berjalan, pihak SPC menjual kembali saham tersebut dan diduga menghasilkan keuntungan besar.

Laporan menyebutkan Bang Si Hyuk memperoleh sekitar 190 miliar Won dari praktik ini, termasuk 30 persen dari harga penjualan melalui perjanjian nondisklosur.

Dalam undang-undang Capital Markets Act, segala bentuk manipulasi informasi, kebohongan, atau skema curang terkait produk investasi keuangan termasuk saham tidak tercatat dianggap tindak pidana.

Hukuman yang berlaku bagi pelanggar bisa berupa penjara seumur hidup atau minimal lima tahun.

Meski menghadapi tuduhan berat, Bang Si Hyuk bersikeras membantah seluruh klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa proses pencatatan saham HYBE dilakukan sesuai hukum dan regulasi yang berlaku di Korea Selatan.

Namun demikian, pihak Unit Investigasi Kejahatan Keuangan telah memanggil dan memeriksa Bang sebanyak dua kali pada tanggal 15 dan 22 September lalu. Statusnya pun telah dinaikkan menjadi tersangka resmi dalam kasus ini.

JISUMH.COM – Kabar mengejutkan datang dari industri hiburan Korea Selatan setelah Ketua HYBE, Bang Si Hyuk, resmi dikenakan larangan bepergian ke luar negeri.

Larangan ini diberlakukan oleh Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul karena dugaan pelanggaran Capital Markets Act terkait manipulasi penjualan saham.

Menurut laporan MBN pada 1 Oktober, Bang Si Hyuk diduga melakukan penipuan terhadap investor lama HYBE pada tahun 2019.

Saat itu, ia disebut menyampaikan bahwa tidak ada rencana untuk melakukan initial public offering (IPO), namun kemudian menjual saham mereka ke special purpose company (SPC) yang didirikan melalui dana ekuitas swasta milik eksekutif HYBE.

Investor lama yang mempercayai pernyataan Bang Si Hyuk akhirnya melepas saham mereka. Namun, otoritas keuangan Korea meyakini bahwa HYBE sebenarnya sudah menjalani tahap awal persiapan IPO pada saat itu.

Hal inilah yang memicu dugaan kuat bahwa ada unsur kebohongan untuk keuntungan pribadi.

Setelah proses IPO berjalan, pihak SPC menjual kembali saham tersebut dan diduga menghasilkan keuntungan besar.

Laporan menyebutkan Bang Si Hyuk memperoleh sekitar 190 miliar Won dari praktik ini, termasuk 30 persen dari harga penjualan melalui perjanjian nondisklosur.

Dalam undang-undang Capital Markets Act, segala bentuk manipulasi informasi, kebohongan, atau skema curang terkait produk investasi keuangan termasuk saham tidak tercatat dianggap tindak pidana.

Hukuman yang berlaku bagi pelanggar bisa berupa penjara seumur hidup atau minimal lima tahun.

Meski menghadapi tuduhan berat, Bang Si Hyuk bersikeras membantah seluruh klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa proses pencatatan saham HYBE dilakukan sesuai hukum dan regulasi yang berlaku di Korea Selatan.

Namun demikian, pihak Unit Investigasi Kejahatan Keuangan telah memanggil dan memeriksa Bang sebanyak dua kali pada tanggal 15 dan 22 September lalu. Statusnya pun telah dinaikkan menjadi tersangka resmi dalam kasus ini.

Larangan bepergian yang dijatuhkan membuat Bang Si Hyuk kini tidak bisa bepergian ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat yang kerap menjadi tujuan perjalanannya. Netizen Korea langsung memberikan beragam komentar setelah berita ini mencuat ke publik.

Banyak warganet menyambut keputusan ini dengan dukungan penuh. Salah seorang netizen menulis, “Akhirnya keadilan mulai ditegakkan. Selamat tinggal Bang, tidak bisa kabur ke Amerika lagi!”

Sementara yang lain berkomentar, “Seharusnya dari dulu sudah ada larangan bepergian, sekarang mari lihat kebenarannya terungkap di pengadilan.”

Ada pula komentar yang lebih sinis, “Berapa banyak uang yang sebenarnya ia kantongi sampai akhirnya polisi turun tangan? Angka 190 miliar KRW itu baru permukaan.”

Komentar-komentar seperti ini menunjukkan betapa publik sangat kritis terhadap kasus yang menyeret tokoh besar di industri hiburan.

Kasus Bang Si Hyuk ini dianggap sebagai salah satu skandal besar yang melibatkan figur penting di balik kesuksesan HYBE.

Sebagai pendiri dan produser yang dijuluki “father of BTS”, reputasi Bang kini menjadi sorotan tajam publik.

HYBE sendiri hingga saat ini belum merilis pernyataan resmi terkait tuduhan yang menyeret pendirinya. Publik menanti apakah perusahaan akan mengambil langkah untuk menjaga citra korporasi di tengah badai kontroversi.

Di sisi lain, larangan bepergian ini menandakan keseriusan otoritas Korea Selatan dalam menangani kasus kejahatan keuangan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa hukum berlaku sama bagi siapapun, termasuk tokoh besar di dunia hiburan.

Dukungan netizen terhadap langkah polisi memperlihatkan bahwa masyarakat menaruh harapan besar pada tegaknya keadilan. Seorang netizen menambahkan, “Sekarang waktunya hukum bekerja, jangan ada kompromi untuk kasus sebesar ini.”

Bang Si Hyuk sendiri disebut akan menghadapi proses hukum panjang dengan bukti-bukti yang sedang dikumpulkan aparat. Jika terbukti bersalah, ancaman hukuman berat sudah menantinya sesuai Capital Markets Act.

Kini perhatian publik tertuju pada kelanjutan penyelidikan serta bagaimana nasib HYBE sebagai perusahaan raksasa hiburan Korea Selatan. Apakah kasus ini akan berdampak pada stabilitas bisnis HYBE atau tidak, masih harus ditunggu perkembangannya.

Larangan bepergian yang dijatuhkan membuat Bang Si Hyuk kini tidak bisa bepergian ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat yang kerap menjadi tujuan perjalanannya. Netizen Korea langsung memberikan beragam komentar setelah berita ini mencuat ke publik.

Banyak warganet menyambut keputusan ini dengan dukungan penuh. Salah seorang netizen menulis, “Akhirnya keadilan mulai ditegakkan. Selamat tinggal Bang, tidak bisa kabur ke Amerika lagi!”

Sementara yang lain berkomentar, “Seharusnya dari dulu sudah ada larangan bepergian, sekarang mari lihat kebenarannya terungkap di pengadilan.”

Ada pula komentar yang lebih sinis, “Berapa banyak uang yang sebenarnya ia kantongi sampai akhirnya polisi turun tangan? Angka 190 miliar KRW itu baru permukaan.”

Komentar-komentar seperti ini menunjukkan betapa publik sangat kritis terhadap kasus yang menyeret tokoh besar di industri hiburan.

Kasus Bang Si Hyuk ini dianggap sebagai salah satu skandal besar yang melibatkan figur penting di balik kesuksesan HYBE.

Sebagai pendiri dan produser yang dijuluki “father of BTS”, reputasi Bang kini menjadi sorotan tajam publik.

HYBE sendiri hingga saat ini belum merilis pernyataan resmi terkait tuduhan yang menyeret pendirinya. Publik menanti apakah perusahaan akan mengambil langkah untuk menjaga citra korporasi di tengah badai kontroversi.

Di sisi lain, larangan bepergian ini menandakan keseriusan otoritas Korea Selatan dalam menangani kasus kejahatan keuangan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa hukum berlaku sama bagi siapapun, termasuk tokoh besar di dunia hiburan.

Dukungan netizen terhadap langkah polisi memperlihatkan bahwa masyarakat menaruh harapan besar pada tegaknya keadilan. Seorang netizen menambahkan, “Sekarang waktunya hukum bekerja, jangan ada kompromi untuk kasus sebesar ini.”

Bang Si Hyuk sendiri disebut akan menghadapi proses hukum panjang dengan bukti-bukti yang sedang dikumpulkan aparat. Jika terbukti bersalah, ancaman hukuman berat sudah menantinya sesuai Capital Markets Act.

Kini perhatian publik tertuju pada kelanjutan penyelidikan serta bagaimana nasib HYBE sebagai perusahaan raksasa hiburan Korea Selatan. Apakah kasus ini akan berdampak pada stabilitas bisnis HYBE atau tidak, masih harus ditunggu perkembangannya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *