JISUMH.COM – W Korea kembali menuai sorotan setelah mengadakan acara amal beberapa waktu lalu.
Acara ini menuai perhatian karena di hadiri oleh para aktor hingga idol populer.
Ini merupakan acara amal tahunan yang di selenggarakan oleh majalah fashion W Korea.
Namun pada penyelenggaraannya tahun ini, acara tersebut menuai beragam sorotan hingga pengawasan ketat dari netizen Korea.
Bukan karena suasana pestanya yang dipenuhi selebriti, tetapi karena transparansi donasinya yang dipertanyakan.
Menurut laporan Dispatch, para selebritas menghadiri acara tersebut tanpa dibayar sama sekali, menanggung biaya tata rambut, tata rias, dan tata rambut mereka sendiri untuk benar-benar mendukung misi amal tersebut.
Di sisi lain, W Korea diduga mendapat pembayaran berbagai sponsor dari brand mewah.
Berbagai merek fashion mewah masing-masing menyumbang sebanyak 30 juta Won atau sekitar 349,6 juta Rupiah.
Sedangkan berbagai merek perhiasan mewah, mereka menyumbang masing-masing 5 juta Won atau sekitar 58,2 juta Rupiah.
Dispatch mengonfirmasi bahwa 29 merek kelas atas termasuk Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, Cartier, Valentino, Prada, dan banyak lagi telah berpartisipasi dalam acara amal tersebut.
Hal ini berarti jumlah total dananya akan dengan mudah mencapai sekitar 1 miliar Won atau sekitar 11,6 miliar Rupiah dalam satu tahun.
JISUMH.COM – W Korea kembali menuai sorotan setelah mengadakan acara amal beberapa waktu lalu.
Acara ini menuai perhatian karena di hadiri oleh para aktor hingga idol populer.
Ini merupakan acara amal tahunan yang di selenggarakan oleh majalah fashion W Korea.
Namun pada penyelenggaraannya tahun ini, acara tersebut menuai beragam sorotan hingga pengawasan ketat dari netizen Korea.
Bukan karena suasana pestanya yang dipenuhi selebriti, tetapi karena transparansi donasinya yang dipertanyakan.
Menurut laporan Dispatch, para selebritas menghadiri acara tersebut tanpa dibayar sama sekali, menanggung biaya tata rambut, tata rias, dan tata rambut mereka sendiri untuk benar-benar mendukung misi amal tersebut.
Di sisi lain, W Korea diduga mendapat pembayaran berbagai sponsor dari brand mewah.
Berbagai merek fashion mewah masing-masing menyumbang sebanyak 30 juta Won atau sekitar 349,6 juta Rupiah.
Sedangkan berbagai merek perhiasan mewah, mereka menyumbang masing-masing 5 juta Won atau sekitar 58,2 juta Rupiah.
Dispatch mengonfirmasi bahwa 29 merek kelas atas termasuk Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, Cartier, Valentino, Prada, dan banyak lagi telah berpartisipasi dalam acara amal tersebut.
Hal ini berarti jumlah total dananya akan dengan mudah mencapai sekitar 1 miliar Won atau sekitar 11,6 miliar Rupiah dalam satu tahun.
Namun dari sinilah hal-hal mulai mencurigakan mulai terkuak ke publik.
Selama 20 tahun terakhir, perusahaan induk W Korea, Doosan Magazine, dilaporkan hanya menyumbang 1,10 miliar Won secara total atau rata-rata hanya 50 juta Won per tahun.
Organisasi tersebut mengklaim uang ini membantu mendanai pemeriksaan kanker payudara untuk 500 perempuan.
Namun tidak ada catatan jelas tentang bagaimana dana tersebut didistribusikan yang pernah dipublikasikan.
Yang menambah panasnya suasana, unggahan media sosial W Korea banyak menonjolkan produk-produk mewah seperti Dyson, Moët & Chandon, dan Perfumer H, serta menggambarkannya sebagai sebuah pesta.
Hal ini justru semakin mengaburkan batas antara acara amal dan pesta komersial.
Hingga saat ini, W Korea belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hal ini.
Tetapi kemarahan publik terus meningkat atas apa yang disebut banyak orang sebagai “lembaga amal yang melupakan tujuannya”.
Namun dari sinilah hal-hal mulai mencurigakan mulai terkuak ke publik.
Selama 20 tahun terakhir, perusahaan induk W Korea, Doosan Magazine, dilaporkan hanya menyumbang 1,10 miliar Won secara total atau rata-rata hanya 50 juta Won per tahun.
Organisasi tersebut mengklaim uang ini membantu mendanai pemeriksaan kanker payudara untuk 500 perempuan.
Namun tidak ada catatan jelas tentang bagaimana dana tersebut didistribusikan yang pernah dipublikasikan.
Yang menambah panasnya suasana, unggahan media sosial W Korea banyak menonjolkan produk-produk mewah seperti Dyson, Moët & Chandon, dan Perfumer H, serta menggambarkannya sebagai sebuah pesta.
Hal ini justru semakin mengaburkan batas antara acara amal dan pesta komersial.
Hingga saat ini, W Korea belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hal ini.
Tetapi kemarahan publik terus meningkat atas apa yang disebut banyak orang sebagai “lembaga amal yang melupakan tujuannya”.

Leave a Reply